FAKULTAS
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
Tugas Pertemuan
2.
Menyusun Rencana Audit
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/2019
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
“Audit sistem informasi adalah proses
pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer
dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian
tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien”.
Ron Weber (1999,10) mengemukakan bahwa audit sistem informasi adalah :
” Information systems auditing is the process
of collecting and evaluating evidence to determine whether a computer system
safeguards assets, maintains data integrity, allows organizational goals to be
achieved effectively, and uses resources efficiently”.
1.1.1. Audit Arround the Computer
Dalam pendekatan audit di sekitar komputer,
auditor (dalam hal ini harus akuntan yang registered, dan bersertifikasi
akuntan publik) dapat mengambil kesimpulan dan merumuskan opini dengan hanya
menelaah struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan
prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem
akuntansi manual.
Kunci pendekatan audit ini ialah pada
penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai ke
bagan-perkiraan (akun) dan laporannya. Keunggulan metode audit di sekitar
komputer adalah:
·
Pelaksanaan audit lebih sederhana.
·
Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat
dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit.
Kelemahannya adalah jika kondisi (user
requirements) berubah, mungkin sistem itupun perlu diredesain dan perlu
penyesuaian (update) program-program, bahkan mungkin struktur data/file,
sehingga auditor perlu menilai/menelaah ulang apakah sistem masih berjalan
dengan baik.
1.1.2. Audit Through the Computer
Dalam pendekatan audit ke sistem komputer
(audit through the computer) auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap
program-program dan file-file komputer pada audit SI berbasis TI. Auditor
menggunakan komputer (software) atau dengan cek logika atau listing program
(desk test on logic or programs source code) untuk menguji logika program dalam
rangka prngujian pengendalianyang ada pada komputer. Selain itu auditor juga dapat
meminta penjelasan dari para teknisi komputer mengenai spefikasi sistem
dan/atau program yang diaudit.
Keunggulan pendekatan audit dengan pemeriksaan
sistem komputerisasi, ialah:
(a) Auditor
memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap
sistem komputer.
(b) Auditor akan merasa lebih yakin terhadap
kebenaran hasil kerjanya.
(c) Auditor
dapat menilai kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapi perubahan
lingkungan.
Sebetulnya mungkin tidak dapat dikatakan sebagai
suatu kelemahan dalam pendekatan audit ini, namun jelas bahwa audit through the
computer memerlukan tenaga ahli auditor yang terampil dalam pengetahuan
teknologi informasi dan mungkin perlu biaya yang besar pula.
1.2. Tujuan
Adapun
tujuan dilakukan tugas ini adalah :
1.
Menentukan obyek audit yang akan dilakukan.
2.
Membuat rencana audit yang akan dilakukan.
3.
Menysun Instrumen audit yang akan digunakan.
4.
Membuat petunjuk penggunakaan instrumen audit
yang akan digunakan.
2. PEMBAHASAN
2.1. Objek Audit yang akan
Dilakukan
Perkembangan
sistem informasi yang digunakan oleh klien berdampak dengan keahlian yang harus
dikuasai oleh auditor yang semula pendekatan yang dilakukan dengan cara manual
maka dengan perubahan tersebut auditor dituntut untuk menguasai proses sistem
informasi yang dipakai klien dan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan
menyesuaikan proses audit dan prosedur yang digunakan pada saat melaksanakan
pekerjaan lapangan misalnya perubahan lingkungan sistem akuntansi yang manual
menjadi sistem informasi akuntansi berbasis komputer menyebabkan auditor harus
mempelajari karaktristik lingkungan sistem tersebut. Agar pelaksanaan auditing dapat berjalan
dengan efektif dan efisien, auditor sudah seharusnya menyesuaikan teknik-teknik
auditnya dengan sistem informasi klien.
2.2. Rencana Audit yang Akan
Dilakukan
1.
Audit subject.
Menentukan apa yang akan diaudit.
2.
Audit objective.
Menentukan tujuan dari audit.
3.
Audit Scope. Menentukan
sistem, fungsi, dan bagian dari organisasi yang secara spesifik/khusus akan
diaudit.
4.
Preaudit Planning. Mengidentifikasi
sumber daya dan SDM yang dibutuhkan, menentukan dokumen-dokumen apa yang
diperlukan untuk menunjang audit, menentukan lokasi audit.
5.
Audit procedures and steps
for data gathering. Menentukan cara
melakukan audit untuk memeriksa dan menguji kendali, menentukan siapa yang akan
diwawancara.
6.
Evaluasi hasil pengujian
dan pemeriksaan. Spesifik pada tiap organisasi.
7.
Prosedur komunikasi dengan
pihak manajemen. Spesifik pada tiap organisasi.
8.
Audit Report Preparation. Menentukan
bagaimana cara memeriksa hasil audit, yaitu evaluasi kesahihan dari
dokumen-dokumen, prosedur, dan kebijakan dari organisasi yang diaudit. Struktur
dan isi laporan audit tidak baku, tapi umumnya terdiri atas:
§
Tujuan, ruang lingkup,
lamanya audit, prosedur audit.
§
Kesimpulan umum dari
auditor.
§
Hasil audit. Apa yang
ditemukan dalam audit, apakah prosedur dan kontrol layak atau tidak
§
Tanggapan dari manajemen
(bila perlu).
§
Exit interview.
Interview terakhir antara auditor dengan pihak
manajemen untuk membicarakan temuan-temuan dan rekomendasi tindak lanjut.
Sekaligus meyakinkan tim manajemen bahwa hasil audit sahih
2.3. Instrumen Audit yang akan
Digunakan
1.
Observasi (Pengamatan)
Observasi atau pengamatan
adalah cara memeriksa dengan menggunakan panca indera terutama mata, yang
dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan sesuatu
keadaan atau masalah.
2.
Wawancara, Tanya Jawab (Interview)
Wawancara merupakan teknik
pemeriksaan berupa tanya jawab secara langsung antara auditor dengan auditee
untuk memperoleh bahan bukti audit
3.
Kuesioner (Tanya-Jawab Tertulis)
Cara tanya jawab yang mudah
dan praktis adalah dengan tertulis. Setelah responden ditentukan, kemudian
dikirim surat pengantar beserta daftar pertanyaan (kuisioner) tentang hal-hal
yang ditanyakan (sebaiknya dibuat pedoman pengisian dan tanggal jawab yang
diharapkan).
4.
Konfirmasi
Konfirmasi merupakan upaya
untuk memperoleh informasi/penegasan dari sumber lain yang independen, baik
secara lisan maupun tertulis dalam rangka pembuktian pemeriksaan.
5.
Inspeksi Fisik
Inspeksi merupakan cara
memeriksa dengan memakai panca-indera terutama mata, untuk memperoleh bukti
atas suatu keadaan atau suatu masalah pada saat tertentu. Inspeksi merupakan
usaha pemeriksa uantuk memperoleh bukti-bukti secara langsung; kata langsung di
sini berarti pemeriksa sendiri harus berada di tempat dimana keadaan atau
masalah tersebut ingin dibuktikan.
6.
Prosedur Analisis
Analisis artinya memecah
tau menguraikan suatu keadaan atau masalah ke dalam beberapa bgian atau elemen
dan memisahkan bagian tersebut untuk digabungkan dengan keseluruhan atau
dibandingkan dengan yang lain. Dengan analisis pemeriksa dapat melihat hubungan
penting antara satu unsur dengan unsur lainnya.
7.
Perbandingan
Perbandingan adalah usaha
mencari kesamaan dan perbedaan antara dua atau lebih gejala atau keadaan. Dalam
audit terhadap kegiatan keuangan misalnya, pemeriksa melakukan pekerjaan
membandingkan seperti:
·
Membandingkan realisasi penerimaan/pengeluaran
dengan jumlah menurun anggaran
·
Membandingkan pelaksanaan sebenarnya di bidang
keuangan dengan pelaksanaan di waktu-waktu yang lalu dengan patokan lainnya
yang dipakai oleh badan usaha yang bersangkutan
·
8.
Penelaahan Dokumen
Pada umumnya cukup banyak
dokumen yang trsedia pada suatu organisasi untuk ditelaah: bagan arus, bagan
organisasi, manual prosedur, manual operasi, manual referensi, netulen rapat,
surat perjanjian, dan catatan-catatan historis lainnya. Dokumen-dokumen tersebut
bisa dengan mudah diperoleh bisa pula sangat sulit, tergantung pada
masing-masing organisasi. Dalam situasi yang baik. Seluruh dokumen yang
dibutuhkan dapat diperoleh di perpustakaan pusat, tetapi ada banyak situasi
dokumen-dokumen harus dikumpulkan satu per satu lebih dulu. Jika mungkin,
dokumen-dokumen penting harus ditelaah sebelum melakukan wawancara. Terutama
untuk bagan akun, bagan organisasi, dan notulen rapat dewan direksi.
Dokumen-dokumen ini dapat membantu untuk memperoleh pemahaman menyeluruh
mengenai organisasi.
2.4. Petunjuk Penggunaan
Instrumen Audit yang akan Digunakan.
1.
Perencanaan audit (Audit Planning)
Langkah pertama dalam
perencanaa audit adalah untuk menetapkan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan.
Pada audit laoran keuangan, pemeriksaan dilakukan oleh editor (akuntan) ekstern
dan independen terhadap laporan keuangan perusahaan, ditujukan kepada para pemegang
saham pihak lain terkait. Tujuan audit untuk menilai kelayakan atau kewajaran
(fairness) laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
2.
Pemahaman sistem dan struktur pengendalian
internnya
Pada tahap ini yang
dilakukan adalah pemahaman terhadap sasaran yang akan ddiaudit, pengumpulan
informasi awal, dan identifikasi resiko, antara lain:
·
Pemahaman sistem informasi untuk pelaksanaan
transaksi
·
Penentuan kemungkinan salah saji dalam tiap tahap
pelaksanaan transaksi
·
Penentuan aktivitas pengendalaian untuk deteksi
salah saji
·
Penentuan prosedur audit untuk deteksi efektivitas
aktiviasi pengendalian
·
Penyusunan program audit pengendalian
·
3.
Pengumpulan bukti audit
Bukti audit dikumpulkan dengan sejumlah instrumen
audit, pengujian, dan prosedur yang bermacam-macam.
4.
Evaluasi bukti pemeriksaan
Setelah bukti-bukti audit dikumpulkan, auditor
mengevaluasi bukti audit tersebut sesuai dengan tujuan dari audit dan kemudian:
·
Dilakukan tests of controls yang bertujuan untuk
mengetahui apakah pengendalian yang ada telah dilakukan dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
·
Dilakukan substantive test, yang terdiri dari:
·
i)
Tests of transactions yang bertujuan untuk
mengevaluasi apakah terdapat kekeliruan atau kesalahan
ii)
Tests of balances or overall results yang bertujuan
untuk menjamin laporan keuangan yang dihasilkan adalah benar dan akurat
5.
Komunikasi hasil pemeriksaan
Segera setelah pekerjaan pemeriksaan diselesaikan
dan diperoleh kesimpulan pendapat auditor, perlu disiapkan laporan hasil audit
mengenai temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasinya. Dalam penyelesaian audit
(completion of the audit) dibuat kesimpulan dan rekomendasi untuk
dikomunikasikan pada manajemen.
3.
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Audit Sistem Informasi merupakan suatu kegiatan
pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang audit internal perusahaan dalam
pengumpulan bukti-bukti dan pengevaluasian pengendalian perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan dan sesuai dengan kriteria yang ditentukan
Audit system informasi dibutuhkan dalam suatu
organisai perusahaa untuk mengetahui apakah suatu pengendalian dalam system
informasi disebuah organisasi tersebut tujuannya sudah tercapai atau belum.
Audit internal dalam melakukan audit system informasi diperlukan prosedur
pengendalian dan lalu diujikan untuk pencapain tujuan pengendalian tersebut.
3.2. Saran
Audit sistem informasi sangat penting bagi
perusahaan karena dengan adanya audit sistem informasi disebuah perusahaan,
maka perusahaan tersebut akan mengetahui tercapainya tujun prosedur
pengendalian internal perusahaan atau tidak. Oleh karena itu, sangat dianjurkan pada perusahaan untuk melalukan audit
system informasi diperusahaannya.
Daftar
Pustaka